Ciri dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Ciri dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Sumber gambar : Google |
Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Beberapa
ciri dari pembelajaran kooperatif adalah:- . Setiap anggota memiliki peran.
- Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa.
- Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.
- Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.
- Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif
Untuk
mencapai hasil yang maksimal, terdapat unsur-unsur dalam pembelajaran
kooperatif yang harus diterapkan. Unsur-unsur tersebut antara lain:
a.
Positive Interdependence
(Saling Ketergantungan Positif)
Unsur pertama
pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan positif. Unsur ini
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban
kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua,
menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang
ditugaskan tersebut.
b.
Personal Responsibility
(Tanggungjawab Perseorangan)
Unsur kedua
pembelajaran kooperatif adalah tanggungjawab individual. Pertanggungjawaban ini
muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan
pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi
yang kuat. Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota
yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti
kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang
sama.
c.
Face To Face Promotive
Interaction (Interaksi Promotif)
Unsur ketiga
pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Unsur ini penting karena dapat
menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah:
1)
Saling membantu secara efektif dan efisien.
2)
Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan.
3)
Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan
efisien.
4)
Saling mengingatkan.
5)
Saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan
argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi.
6)
Saling percaya.
7)
Saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.
d.
Interpersonal Skill
(Komunikasi Antaranggota)
Unsur keempat
pembelajaran kooperatif adalah keterampilan sosial. Untuk mengordinasikan
kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan, peserta didik harus:
1)
Saling mengenal dan mempercayai.
2)
Mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius.
3)
Saling menerima dan saling mendukung.
4)
Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.
e.
Group Processing
(Pemrosesan Kelompok)
Unsur kelima
pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok. Pemrosesan mengandung arti
menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau
tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa di antara
anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan
pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan
kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Ada
dua tingkat pemrosesan yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan.
(Suprijono, 2009:58-61).
Tujuan Pembelajaran
Kooperatif
Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya
tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et al. (2000) dalam Isjoni (2009:27-28).
a.
Hasil belajar akademik
Dalam pembelajaran kooperatif, meskipun mencakup beragam
tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademik
penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini
telah menunjukkan model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan
nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan
hasil belajar. Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar,
pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan, baik pada siswa kelompok
bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas
akademik.
b. Penerimaan
terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah
penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya,
kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan
saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan
kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c.
Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif
adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan
sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih kurang
dalam keterampilan sosial.
Post a Comment